Kecemasan dan rasa takut merupakan suatu perkembangan jiwa yang normal pada anak-anak.
Saat masuk sekolah, misalnya, anak yang berani sekalipun, bakal merasa gelisah, tidak percaya diri, bahkan takut terhadap sekolah. Jadi, wajar saja jika si kecil yang baru masuk TK mengatakan, "Mama, aku takut!"
Di bawah ini sejumlah ketakutan yang biasanya dialami anak-anak:
TAKUT BERPISAH
Secara umum dapat dipastikan, setiap anak merasa takut sekali ditinggalkan oleh orang tuanya atau orang yang dicintai. Hal ini bisa menciptakan suatu permulaan yang jelek, terutama jika anak memasuki masa perubahan besar seperti mulai sekolah.
Jalan untuk menjadi mandiri tidak pernah mudah. Di dalam dada si kecil perasaannya bercampur-aduk. Antara gembira dan takut menghadapi langkah besar ini, yaitu harus berpisah dengan Anda, meski untuk waktu yang sebentar.
KETAKUTAN UMUM
Ada anak yang menjadi sangat takut menghadapi beberapa masalah dan situasi. Misalnya, pergi ke dokter, melihat anjing atau badut. Hal ini dapat disebabkan karena mungkin saat itu anak sedang sakit, dalam keadaan lelah, tetapi ia harus disuntik.
Ada kemungkinan juga anak takut pada sesuatu yang sering diceritakan tapi tidak pernah dilihatnya semisal hantu, meteor, dan lainnya. Mengapa mereka menjadi takut? Anak-anak mempunyai imajinasi aktif yang dapat membuat pikirannya menjadi bermacam-macam dan akhirnya menganggap benda-benda yang tidak umum menjadi menakutkan.
KETAKUTAN SOSIAL
Anak berumur 5 tahun mungkin merasa takut karena menghadapi situasi baru dan melihat orang yang tidak dikenalnya. Mungkin saja situasinya menjengkelkannya: teman-teman yang belum dikenal, sulit mencari teman yang cocok di mana hal ini menjadi masalah penting baginya.
Tapi jangan khawatir. Walaupun rasa takut merupakan hal yang umum bagi anak-anak, kebanyakan dari mereka dapat saling menyesuaikan diri pada waktunya.
MENGHINDARI SEKOLAH
Pada waktu harus pergi kesekolah, ada beberapa anak yang merasa sedih, menangis, mengeluh sakit, dan meminta tinggal di rumah. Jika hal ini terjadi pada anak Anda, Anda harus membawanya ke dokter untuk mencek seluruh kesehatannya dan kemudian antarkan dia ke sekolah jika ternyata ia baik-baik. Mungkin ini hanya merupakan gejala dari rasa takutnya untuk berpisah. Bisa juga sebagai gelaja ketakutan yang lebih khusus, entah karena takut jadi ejekan teman-temannya karena belum mampu makan sendiri dengan baik, dan lainnya.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
Jika anak Anda yang berumur 5 tahun menjadi takut atau penakut, ikutilah naluri Anda. Peluklah dia dan berikan rasa aman. Tapi jangan hanya berhenti di situ. Bantulah anak untuk mengatasi ketakutannya dengan mengambil langkah-langkah kreatif seperti di bawah ini.
1. Nyatakan Ketakutan
Rasa takut adalah hal normal untuk anak usia balita. Mengingkarinya justru merupakan hal yang tidak masuk akal. Contohnya, jika dia takut kehilangan Anda di toko atau supermarket, katakan padanya, ketakutan itu terjadi pada diri Anda juga dan karena itu Anda selalu memperhatikannya, tak mau jauh-jauh darinya karena khawatir ia hilang.
Begitu juga saat ia berangkat sekolah, jika ia ikut mobil antar-jemput, antar ia sampai mobil dan katakan padanya Anda akan selalu menunggunya sepulangnya ia dari sekolah.
2. Bicara
Mendiskusikan masalah ketakutan yang sederhana kadang dapat mengurangi kegelisahan si kecil. Misalnya, anak dapat mulai tersipu-sipu malu tertawa jika mengingat mimpi terakhirnya yang menyeramkannya sehingga dia berani menceritakannya. Nah, jangan lupa dengarkan ceritanya dan hilangkan rasa takut anak. Atau jika dia takut mengenai pelajaran di sekolahnya, cobalah bantu beri pengertian bahwa dia harus mau belajar karena semua orang hanya bisa berhasil karena belajar. jangan lupa pula selalu memberinya semangat.
Jika dia tidak merasa nyaman dan aman karena kelakuan temannya, ambil tindakan jika hal itu terjadi lagi dan katakan padanya, gurunya akan selalu siap menolong di segala situasi. Biarkan dia tahu bahwa Anda akan selalu menolongnya. Yakinkan anak bahwa setiap masalah dapat teratasi, jadi jangan merasa takut!
3. Jangan Berharap Terlalu Tinggi
Hindari berharap secara berlebihan sehingga anak tidak takut untuk mengemukakan masalahnya. Beban di tahun pertama sekolah merupakan sesuatu yang harus dihadapi anak dan itu tidak bisa dianggap enteng. Cobalah untuk meringankan bebannya, misalnya untuk sementara waktu, berhenti dulu les piano atau les karate dan sebagai gantinya beri anak waktu lebih banyak untuk bermain dan membuat tugas sekolah.
4. Ciptakan Humor
Jika si kecil takut sekolah, ceritakan pengalaman lucu Anda di masa lalu. Misalnya, Anda sembunyi di belakang kaki ibu Anda saat hari pertama masuk sekolah. Atau betapa gemetarnya Anda ketika harus maju, menyanyi di depan kelas, tapi kemudian bisa menguasai keadaan karena Anda bersikap santai dan gembira. Ceritakan hal itu dengan penuh rasa humor. Soalnya, cerita lucu dapat menghilangkan rasa takut dan juga bila dia bisa belajar tertawa, hal itu bisa mengalahkan rasa takutnya.
5. Kapan Harus Minta Bantuan
Semua anak akan merasa takut, pada tingkatan tertentu, dan hal itu sangat wajar serta normal. Hanya pada sedikit anak, rasa takut menjadi suatu kelemahannya. Bicarakanlah hal ini pada dokter anak Anda jika ketakutan si kecil sampai mengganggu kegiatan keluarga, misalnya berhenti atau tidak mau bergaul, tidak mau pergi ke sekolah, selalu mencari alasan untuk tinggal di rumah, mengganggu tidurnya, sampai mengubah tingkah lakunya. Jika dianggap perlu, dokter akan merujuk anak ke psikolog. (Tabloid Nova)
No comments:
Post a Comment