Tentang Pap Smear

(sumber tabloid nova.com)

Semoga bermanfaat

USIA 20-AN
1. Pap smear
Tes pap atau Pap smear merupakan pemeriksaan apus di bibir rahim untuk mendeteksi adanya jamur, sel-sel radang di bibir rahim, dan yang utama kanker rahim. Sebetulnya, pemeriksaan ini tidak tergantung faktor usia, melainkan apakah wanita sudah pernah melakukan hubungan seksual atau belum.

Pap smear dianjurkan bagi wanita yang telah menikah, sudah melakukan hubungan seksual, bahkan yang telah menopause. Caranya dengan memasukkan alat seperti corong kecil ke dalam vagina untuk mengambil sedikit cairan di bibir rahim. Setelah itu diperiksa apakah mengandung sel-sel ganas atau tidak. Jika ya, sesegera mungkin dilakukan pembuangan (operasi).

Gejala kanker rahim antara lain keputihan terus-menerus dan berbau serta adanya perdarahan setiap berhubungan seksual. Normalnya, Pap smear dilakukan berkala setiap tahun. Jika setelah 3 kali melakukan Pap smear tidak ditemukan tanda positif kanker, Anda bisa mengurangi intensitasnya menjadi 3 tahun sekali. Namun, jika memiliki faktor risiko, sebaiknya lakukan 6 bulan sekali. Dua hari sebelum Pap smear, dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan cairan pembersih vagina.

2. USG Ginekologi
Bagaimana jika belum pernah melakukan hubungan seksual atau belum menikah, tapi memiliki keluhan seperti keputihan, ada benjolan mencurigakan, atau sakit yang teramat sangat menjelang haid? Padahal, Anda enggan melakukan Pap smear karena tak mau selaput dara rusak.

Caranya, lakukan pemeriksaan dalam dan USG ginekologi. Ini bermanfaat untuk mendeteksi ada-tidaknya kelainan di rahim seperti kista, tumor, atau miom. Layaknya USG kehamilan, perut bagian bawah akan di-USG dan dari monitor akan terdeteksi ada-tidaknya sel-sel berbahaya. Bagi yang telah menikah, USG Ginekologi juga bisa dilakukan lewat vagina yang disebut USG Ginekologi transvaginal. Tujuannya sama, yakni mendeteksi sel-sel kanker.

3. USG Payudara
Yang paling mudah, lakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) setiap satu minggu setelah menstruasi. Waspada jika menemukan beberapa tanda seperti adanya gumpalan benjolan di bawah ketiak, jaringan buah dada yang menebal dan terasa sakit, puting susu terasa sakit dan keluar darah, serta perubahan kulit pada daerah puting susu. Besar kemungkinan ini tanda kanker payudara.

Lewat USG Payudara, dokter akan memeriksa lebih teliti gejala-gejala tadi. Dengan alat yang diusapkan ke seluruh permukaan payudara, bisa terdeteksi apakah Anda positif terkena kista, tumor, kanker, atau hanya tonjolan lemak

4. Pemeriksaan Kulit Lanjutan
Selain pemeriksaan kulit oleh dokter umum di MCU, lebih akurat lagi jika melakukan skin care ke dokter spesialis kulit. Apalagi jika Anda menderita keluhan alergi, jamur, atau perubahan hormonal. Hati-hati juga jika di kulit terdapat tahi lalat yang makin lama ukurannya makin besar, hitam, terasa gatal, dan mudah berdarah. Ini bisa menjadi kanker kulit.

5. Spirometri
Bagi yang memiliki riwayat asma atau perokok berat, tambahkan tes Spirometri ke daftar cek kesehatan Anda. Dengan spirometri, yakni pemeriksaan fungsi paru-paru dengan cara meniup alat khusus, akan terlihat apakah pasien memiliki kelainan pada paru-paru atau tidak.